Sabtu, 21 November 2015

Klasifikasi Awan Berdasarkan Ketinggianya serta Jenis-Jenisnya

Pengertian Awan 
Apa itu awan ?.Secara umum, Pengertian Awan adalah kumpulan tetesan air atau kristal es di dalam atmosfer yang terjadi karena adanya pemadatan/pengembunan uap air yang terdapat di dalam udara setelah melampaui keadaan titik jenuh. Awan merupakan cikal bakal terjadinya hujan, namun hal tersebut juga bergantung dari musim. 

1.      Proses Terbentuknya Awan
Didalam udara selalu mengandung uap air, jika uap air meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan tersebut terjadi dalam dua cara antara lain sebagai berikut.. 
  • Apabila udara panas, Didalam udara panas terdapat banyak uap air karena air lebih cepat menyengat di udara panas. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga sampai di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, sehingga uap air akan mencair lalu terbentuklah awan dengan molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya. 
  • Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfer lembab. Udara semakin lama maka menjadi semakin tepu dengan uap air. 
2.      Proses Terbentuknya Hujan
Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya, bagaimana cara awan menghasilkan hujan. Secara ilmiah, jika awan telah terbentuk, dan titik-titik air yang ada dalam awan menjadi semakin besar dan semakin berat dan perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai dengan satu titik dimana titik-titik air tersebut akan jatuh ke bawah dan terbentuklah hujan. 

3.      Proses Terbentuknya Macam-Macam Bentuk Awan
Apabila titi-titik air bertemu dengan udara panas, titik tersebut akan menguap dan awan menghilang. Hal tersebut lah menjadi acuan dimana awan selalu berubah-ubah bentuk. Air yang ada di dalam awan akan silih berganti menguap dan mencair. Hal inilah yang menyebabkan sebagian awan tidak menghasilkan hujan . Jadi, meskipun ada awan dilangit belum tentu akan menghasilkan hujan walaupun dalam bentuk hujan gerimis sekalipun.
.
Mengenal Jenis-Jenis Awan
Pada umumnya awan dikelompokkan dalam beberapa macam berdasarkan letak ketinggianya, antara lain sebagai berikut...
a. Jenis-Jenis Awan Tinggi - Jenis awan ini terletak pada ketinggian yang beragam. Bila di kawasan tropis jenis awan ini terdapat pada ketinggian 6-18 km, pada kawasan yang beriklim sedang berada pada ketinggian 5-13 km, sedangkan di kawasan kutup terletak pada ketinggian 3-8 km. Macam-macam jenis awan yang tergolong awan tinggi adalah sebagai berikut..
  • Pengertian Awan dan Jenis-Jenis AwanAwan Cirrus (Ci) adalah awan halus dengan struktur seperti serat dan berbentuk seperti bulu burung. Awan cirrus (Ci) tersusun atas pita melengkung di langit, sehingga tampak bertemu satu atau dua titik horizon, dan sering terdapat kristal es. Awan Cirrus tidak menimbulkan hujan. 

  • Pengertian Awan dan Jenis-Jenis AwanAwan Cirrocumulus (Ci-Cu) adalah awan yang terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es serta berbentuk seperti segerombolan domba dan sering menimbulkan bayangan.





  • Pengertian Awan dan Jenis-Jenis AwanAwan Cirrostatus (Ci-St) adalah awan yang berbentuk seperti kelambu putih yang halus dan rata dengan menutup seluruh langit sehingga tampak cerah atau juga terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur. Awan cirrostatus sering menimbulkan hallo (lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari dan bulan. Hal ini biasa terjadi pada musim kering. 


b. Jenis-Jenis Awan Menengah - Jenis awan ini terletak pada ketinggian yang beragam, dimana pada kawasan tropis jenis awan ini terdapat pada ketinggian 2-8 km, pada kawasan beriklim sedang terletak pada ketinggian 2-7 km, dan kawasan yang terletak di kutup utara terletak di ketinggian 2-4 km. Macam-macam jenis awan menengah adalah sebagai berikut..
  • Pengertian Awan dan Jenis-Jenis AwanAwan Alto Cumulus (A - Cu) adalah awan yang bentuknya kecil-kecil yang jumlahnya banyak. Umumnya berbentuk bola yang agak tebal, berwarna putih sampai pucat dan ada bagian yang kelabu. Awan ini bergerombol dan saling berdekatan sehingga tampak bahwa awan ini saling bergandengan.



  • Pengertian Awan dan Jenis-Jenis AwanAwan Alto Stratus (A-St) adalah awan ini tebal dan luas dengan warna kelabu, sehingga pada matahari dan bulan tampak terang. 




c. Jenis-Jenis Awan Rendah - Jenis awan ini terletak pada ketinggian kurang dari 3 km. Macam-macam jenis awan rendah adalah sebagai berikut..
  • Pengertian Awan dan Jenis-Jenis AwanAwan Strato Cumulus (St-Cu) adalah awan yang berbentuk bola dan memiliki lapisan tipis yang sering menutupi langit sehingga tampak seperti gelombang lautan. Jenis awan ini tidak menimbulkan hujan


  • Pengertian Awan dan Jenis-Jenis AwanAwan Stratus (St) adalah awan rendah dan luas dengan tinggi berada dibawah 200 m. Lapisan melebar seperti kabut dan berlapis-lapis. Antara kabut dan awan stratus pada dasarnya tidak berbeda




  • Pengertian Awan dan Jenis-Jenis AwanAwan Nimbo Stratus (Ni-St) adalah awan yang bentuknya tidak menentu, tepinya compang-camping tak beraturan dan berwarna putih kegelapan serta penyebarannya cukup luas. Awan ini menimbulkan hujan gerimis. 


d. Jenis-Jenis Awan Udara Naik - Jenis awan ini terletak pada ketinggian antara 500- 1500 m. Macam-macam jenis awan udara naik adalah sebagai berikut..
  • Pengertian Awan dan Jenis-Jenis AwanAwan Cumulus (Cu) adalah awan tebal dengan puncak-puncak yang tinggi, terbentuk di siang hari karena udara naik. Jika berhadapan dengan matahari terlihat terang dan jika memperoleh sinar hanya sebelah saja akan menimbulkan bayangan yang berwarna kelabu.

  • Pengertian Awan dan Jenis-Jenis AwanAwan Cumola Nimbus (Cu-Ni) adalah awan yang menimbulkan hujan dengan kilat guntur. Awan ini mmiliki volume yang besar posisi yang rendah dengan puncak yang tinggi sebagai menara atau gunung dan puncaknya melebar, sehingga merupakan awan tebal. Biasanya di atas awan cumulo  nimbus terdapat awan cirro stratus. Hal ini sering terjadi pada waktu angin ribut. 

DEMIKIAN PENJELASAN TENTANG AWAN. SEMOGA BERMANFAAT.


Label:

Sabtu, 20 Juni 2015

MAKALAH: Pengaruh Publik Figur Terhadap Pembentukan Karakter Remaja

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan masa yang paling menentukan dalam kehidupan seseorang. Saat seseorang memasuki masa remaja, maka ia akan menjadi lebih labil. Karena pada masa remaja, seseorang akan mulai membentuk kepribadiannya. Kepribadian remaja dapat terbentuk dari apa yang dilakukan remaja dalam kesehariannya. Dapat juga terbentuk dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan pendidikan, dan  lingkungan pergaulannya, terutama tren yang ada di lingkungannya.
Remaja ialah mereka yang berusia muda yang berada dalam masa transisi antara masa kanak-kanak denga masa dewasa. Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri. Menurut Ir Nunuk Helilusiana, masa remaja merupakan masa transisi dan secara psikologis sangat problematik, pada masa ini mereka dalam keadaan ahomi (keadaan tanpa norma/hukum). Menurut  ilmu psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun.
Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga. Masa remaja dapat dikatakan sebagai masa pencarian jati diri. Menurut Elizabeth B. Hurlock (1990:87), masa remaja adalah masa kritis identitas atau masalah identitas-ego remaja. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat, serta usaha mencari perasaan kesinambungan dan kesamaan baru.Dalam masa ini, remaja akan mulai mencari jati dirinya. Namun dalam masa pencarian jati diri ini, remaja sering salah memilih teman dalam pergaulan. Disamping itu meeka cenderung terpengaruh oleh lingkungan sekitar, baik pengaruh positif maupun negatif.salah satu yang dapat mempengaruhi remaja ialah publik figur.
Public Figure adalah seorang individu yang dikenal oleh masyarakat luas, baik karena profesi maupun kompetensinya. Menurut kamus bahasa inggris pulik figur ialah orng yang terkemuka atau yang dikenal. Karena seringnya seseorang muncul, mengisi  atau membawakan acara tertentu maka terbentuklah “image” pada masyarakat bahwa orang tersebut adalah publik figure dari hal yang dibawakannya. Sebagi contoh seseorang aktivis sebuah Ormas Keagamaan yang sering muncul di media dan menjadi juru bicara dari ormasnya, sehingga terkesan dia adalah figure dari ormas tersebut dikarenakan seringnya mewakili dan memberikan pernyataan di media, seorang artis yang lagi “trend” dapat langsung menjadi publik figur.
Kebanyakan saat ini, publik figur hanya merupakan orang yang dikenal karena seringnya muncul di media. Bahkan seorang yang dianggap publik figur, dengan santainya mengumbar permasalahan pribadinya yang menurut norma-norma kehidupan bermasyarakat dianggap kurang pantas dilontarkan di depan publik tanpa merasa risih atau bersalah.
Melihat masalah tadi penulis ingin mengungkapkan pengaruh dari publik figur terhadap pembenjukan kepribadian remaja di Desa Camputdarat. Dalam makalah ini publik figur yang disoroti oleh penulis ialah para artis, komedian, dan musisi.


1.2     Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan masalahnya antara lain:
1.      Apa yang dimaksut remaja?
2.      Apa yang dimaksut publik figur ?
3.      Apa yang membuat remaja sangat tertarik pada publuk figur ?
4.      Apa peran publik figur dalam pembentukan kepribadian remaja ?
5.      Mengapa publik figur dapat mempengaruhi pembentukan remaja, khususnya di Desa Campurdarat ?
6.      Bagaimana cara mencegah efek negatif publik figur terhadap remaja ?


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Remaja.
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun.
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga
Dilihat dari bahasa inggris "teenager", remaja artinya yakni manusia berusia belasan tahun.Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan. Remaja juga berasal dari kata latin "adolensence" yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki masa dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: Masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu:
  • Masa remaja awal, 12 - 15 tahun
  • Masa remaja pertengahan, 15 – 18 tahun
  • Masa remaja akhir, 18 – 21 tahun
Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006:192) Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
Menurut pendapat lain Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) mas remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir.  Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006:  192)
Definisi remaja yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.



2.2 Pengertian Publik Figur
Public Figure adalah seorang individu yang dikenal oleh masyarakat luas, baik karena profesi maupun kompetensinya. Secara khusus public figure dikelompokkan dalam dua kategori. Artis dan pejabat negara. Artis dalam bidang tarik suara, aktor-aktris, atau yang lainnya. Sedangkan pejabat negara, baik dalam lembaga eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Mulai pejabat negara di pusat sampai daerah. Pejabat negara menyesuaikabidang mereka, karena baik artis maupun pejabat tentu mengadakan interaksi sosial.
Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan beberapa publikfigur yaitu artis, komedian dan grup solawat.
v Artis
Artis dan selebriti, kedua istilah ini sudah serng kita dengar. tetapi, mungkin tidak semua dari kita memahami apa makna kedua istilah tersebut. Banyak orang yang berpendapat bahawa selebritis dan artis itu sama, tetapi kenyataannya berbeda. Menurut KBBI selebritis ialah orang yang termashur, sedangkan artis ialah ahli seni praktis, seperti penyanyi, pelukis, dan pemain drama.
v Komedian
komedian adalah orang yang menghibur penonton, terutama dalam membuat mereka tertawa, dengan cara melawak, yaitu suatu usaha untuk membuat orang lain tertawa, atau sekadar membuat orang lain gembira. Caranya bermacam-macam, tergantung si pelawak dan biasanya disesuaikan dengan kondisi orang yang akan dibuat tertawa. Cara yang paling umum ialah menciptakan lelucon, dengan subjek lelucon orang lain, atau diri sendiri. Cara lainnya adalah dengan tingkah laku yang dibuat-buat hingga dapat terlihat lucu dan pentas ditertawakan di hadapan orang lain. Di indonesia bentuk lawak yang paling terkenal adalah grup lawak, yang merupakan gabungan beberapa pelawak dan mementaskan suatu cerita. Masing-masing memerankan satu karakter dan kelucuan yang terjadi berasal dari interaksi antar karakter-karakter ini. Beberapa contoh grup lawak seperti Warkop, Srimulat dan Patrio.


2.3 Perilaku Publik Figur
Interaksi sosial oleh artis maupun pejabat memiliki kekhasan masing-masing. Artis mengadakan interaksi sosial secara pasif kepada penonton maupun secara aktif kepada penggemar (fans). Sedangkang pejabat negara mengadakan interaksi sosial secara pasif dengan masyarakat (publik).  Tindakan sosial oleh artis maupun pejabat negara memiliki konsekuensi. Artis mengadakan tindakan sosial dalam kesehariannya selalu menjadi perhatian penonton. Baik tindakan sosial berkaitan dengan profesinya maupun tindakan diluar keprofesiannya. Melalui tayangan, infotainment penonton dan penggemar banyak yang mengikuti tindakan sosialnya. Bahkan artis menggunakan tayangan infotainment sebagai media  untuk “berkomunikasi” dengan penonton maupun penggemar.
Sedangkan masyarakat (publik) mengetahui tindakan sosial pejabat negara melalui pemberitaan di media baik cetak maupun audio-visual lewat pemberitaan. Tindakan sosial pejabat negara lebih didominasi tindakan berkaitan dengan jabatan negara.  Namun akhir-akhir-akhir ini, sebagian aktis maupun pejabat negara dalam bertindak sosial tidak sesuai dengan profesi dan jabatannya. Atau dengan bahasa lain, individu melakukan peran yang  bertentangan dengan status sosialnya. Status sosial sebagai publik figur peran sosialnya menjadi panutan bagi masyarakat, panutan sosial diemban oleh artis dan pejabat negara.
Sebagai bukti banyak artis terjebak dalam dunia narkoba. Artis “berpose” porno. Artis melakukan tindak kekerasan kepada sesama artis maupun orang lain. Artis kedapatan berselingkuh. Sedang, di pihak pejabat negara melakukan korupsi. Pejabat negara menggunakan kekuasaannya demi kepentingan pribadi maupun kelompok.  Maka individu seperti artis maupun pejabat negara melekat tindakan yang seharus dilakukan dan tindakan yang sebenarnya dilakukan. Sehingga dalam individu ada jurang pemisah antara apa yang seharusnya dilakukan (identitas sosial virtual), dan apa yang sebenarnya dilakukan (identitas sosial aktual) pedapat (Goffman-1963).
 Menurut pendapat Goffman, artis seharusnya melakukan tindakan yang patut dan layak dihadapan penonton-fans melalui karya-karya seninya. Tetapi yang dilakukan adalah tindakan kekerasan, arogansi, dan mengkonsumsi narkoba bahkan melakukan tindakan perselingkuhan. Sedangkan individu sebagai pejabat negara seharusnya melakukan tindakan-tindakan patut dan layak dengan membuat kebijakan menyejahterakan masyarakat (publik), bukan melakukan korupsi, memanupulasi demi kepentingan diri sendiri.  Dari adanya jurang pemisah tersebut, maka artis maupun pejabat negara berupaya maksimal agar status sosial individu tersebut tetap baik, bersih dihadapan penonton-fans maupun masyarakat (publik). Dengan harapan interaksi sosial terjalin baik maka dimata penonton-fans dan masyarakat individu tersebut tidak seperti yang diketahui. Jika individu masuk dalam jurang pemisah tersebut maka individu mendapat label stigma.
Jurang pemisah yang dialami individu tersebut ada yang diketahui penonton-fans maupun masyarakat maupun tidak. Dua perbedaan tersebut memiliki dua sifat. Dua sifat tersebut memiliki konsekuensi dalam interaksi sosialnya.
Karena seringnya seseorang muncul, mengisi  atau membawakan acara tertentu maka terbentuklah “image” pada masyarakat bahwa orang tersebut adalah publik figure dari hal yang dibawakannya. Sebagi contoh seseorang aktivis sebuah Ormas Keagamaan yang sering muncul di media dan menjadi juru bicara dari ormasnya, sehingga terkesan dia adalah figure dari ormas tersebut dikarenakan seringnya mewakili dan memberikan pernyataan di media, seorang artis yang lagi “trend” dapat langsung menjadi publik figur.
Bahkan lebih jauh lagi di kalangan pejabat, artis, politisi dan aktivis sering disebut sebagai publik figur. Memang gak ada salahnya mereka disebut seorang publik figur oleh masyarakat umum, namun apakah makna dari publik figur hanya sebatas orang yang terkenal dan dikenal oleh masyarakat saja, dikarenakan sering muncul di media .
Namun, apakah yang disebut dengan kata “Publik Figure”?. Menurut pendapat saya saja, seorang publik figur adalah figur yang dapat mewakili pendapat, kemauan/keinginan, perasaan dan arah tujuan dari publik (khalayak umum) yang diwakilinya. Selain hal tersebut , seorang publik figur harus mampu menunjukkan kemampuan kinerjanya dalam bidang yang dibawakan, sehingga publik mengenalnya bukan karena sering nonggol di media, tetapi dari karya nyata dan pengabdian dalam bidangnya. Juga dari segi penilaian pribadinya, seorang publik figur seharusnya orang yang terlihat “bersih” dari hal yang dianggap melanggar/menciderai norma-norma kesusilaan, agama, hukum dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga seorang publik figur dapat diartikan seorang yang dapat menjadi suri tauladan bagi publik.
Kebanyakan saat ini, publik figur hanya merupakan orang yang dikenal karena seringnya muncul di media. Bahkan seorang yang dianggap publik figur, dengan santainya mengumbar permasalahan pribadinya yang menurut norma-norma kehidupan bermasyarakat dianggap kurang pantas dilontarkan di depan publik tanpa merasa risih atau bersalah.

2.4 Dampak Publik Figur Terhadap Remaja

Masa remaja merupakan saat berkembangnya jati diri (identity) atau kepribadian. Kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “personality”. McDougal dan kawan-kawan berpendapat bahwa kepribadian adalah tingkatan sifat-sifat dimana biasanya sifat yang tinggi tingkatannya mempunyai pengaruh yang menentukan.2 Sedangkan Gardon W Allport menyebutkan bahwa pribadi sebagai organisme yang dinamis dalam sistem pisik-psikis yang menentukan keunikan seseorang menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.3
Dari dua pengertian di atas dapat dilihat bahwa kepribadian mempunyai tiga titik penting yaitu pengaruh, unik dan dinamis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepribadian dapat mempengaruhi-dipengaruhi, unik dan dinamis. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi jati diri atau kepribadian seseorang adalah dari faktor hereditas dan lingkungan termasuk idola. Melihat pada kehidupan sehari-hari  dapat dikatakan bahwa para remaja yang sedang mencari jati diri atau kepribadian mulai mencari sosok yang dianggap tepat sehingga ia mulai mengidolakan seorang figur yang mempunyai pengaruh dan keunikan tersendiri, seperti cara berpakaian, cara bicara dan sebagainya.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita jumpai berbagai macam tren yang hidup dalam pergaulan remaja, seperti cara bercanda “ngombal” saat sedang berkumpul, menyayikan lagu-lagu dengan menggunakan earphone, atau cara berpakaiyan yang bisa dibilang nyentrik dan terbuka meniru seperti selebritis yang mereka idolakan. Disamping itu semua mereka juga semakin tertarik kepada hal-hal tertentu seperti mulai tertarik mempelajari bahasa dan kebudayaan negara lain. .menurut penulis hal-hal tersebut sah-sah saja karena dapat  menambah wawasan mereka disamping budaya mereka sendiri.     
Dari hal yang tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa  pengaruh tersebut dapat bersifat positif dan negatif. Sifat ini tergantung bagaimana remaja menempatkan dirinya dan idolanya pada porsi yang sesuai.
A. Beberapa pengaruh negatif pubik figur
1.      Meniru gaya idola yang salah
Remaja sering memaksakan diri untuk menjadi seperti idolanya, menguras materi bahkan bisa sampai frustasi jika tidak kesampaian. Pengidentifikasian diri dengan idola dapat berupa mengubah tatanan rambut, cara berpakaian dan gaya hidup yang glamour. Bahkan yang paling parah adalah jika meniru idola yang mengkonsumsi NAPZA dan minum minuman keras.

2.     Memuja-muja secara berlebihan
Seringkali karena kecintaannya pada idola, para remaja sampai memuja-mujanya bagai  dewa yang turun dari langit. Tentu saja hal ini sangat tidak dibenarkan apalagi jika dari segi agama Islam. Seperti yang disebutkan bahwa idola mempunyai pengaruh yang kuat dalam membentuk kepribadian remaja. Sehingga remaja perlu dibimbing dan diarahkan agar tidak melenceng dari norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat.
B. Beberapa pengaruh yang timbul bersifat positif antara lain sebagai berikut:
1.       Sebagai Motivator
                Tokoh idola bisa menjadi motivator bagi remaja, terutama untuk mencapai suatu prestasi tertentu. Dengan begitu akan tumbuh pada pribadi remaja untuk berusaha mencapai prestasi yang sesuai dengan minat dan bakatnya, karena melihat idolanya mampu untuk melakukan hal tersebut. Contoh Agnes Monica yang ingin go internasional.
2.      Sebagai sumber inspirasi
Idola dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi oleh para remaja untuk memberdayakan potensi yang ada pada diri mereka. Contoh Ahmad Dhani sebagai musikus handal.
3.      Kepemimpinan
Idola dapat dijadikan sebagai panutan untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam diri remaja, sehingga akan tumbuh visi dalam dirinya. Dalam hal ini menjadi seorang pemimpin yang ideal bagi orang lain. Contoh Ir. Soekarno seorang proklamator ulung.

2.5 Pemeliharaan Remaja
Adapun bimbingan yang sesuai adalah menjadi idola yang baik bagi remaja. Seorang idola menempati posisi yang strategis dalam mempengaruhi para remaja untuk melakukan identifikasi terhadap idolanya. Agar mempunyai pengaruh yang positif bagi remaja maka memerlukan suatu usaha pendampingan yang inspirasional dan memiliki kekuatan emosional ketika berelasi dengan remaja. Hubungan yang inspirasional dan memiliki kekuatan emosional melibatkan tingkat kepemimpinan yang memberi kekuatan kepada remaja, yaitu menolong mengembangkan potensi remaja itu sendiri. Ketika seseorang telah berhasil menjadi seorang idola bagi remaja, maka itu merupakan kesempatan terbaik untuk menancapkan pengaruh karakter yang benar.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Remaja ialah mereka yang berusia belasan tahun yang berada dalam masa transisi antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada masa ini mereka dalam kedaan masa pencarian jati diri. pada masa ini mereka cenderung meniru hal-hal yang menarik bagi mereka, salahbsatunya adalah publik figur. Public Figure adalah seorang individu yang dikenal oleh masyarakat luas, baik karena profesi maupun kompetensinya. Para remaja yang cenderung belum memiliki jati diri yang pasti,mereka akan cenderung meniru apa yang dilakukan oleh publik figur kesukaan mereka, baik itu positif maupun negatif. Jadi perlu pengawasa dari pemerintah, masyarakan sosial serta para insan intrtaimen untuk pandai-pandai memilah dan memilih artis, sehingga tidank menanam kan hal-hal buruk terhadap remaja kita.
Saran :
Publik figur : hendaknya para publik figur dapat menahandiri untuk tidk melakukan tintakan-         tindakan negatif yang dapat merusak moral generasi muda kita.
Pemerintah : Hendaknya pemerintah dapat beromitmen untuk murawat generasi muda kita. Karena bagai manapun para remaja ialah tulang punggung bangsa dimasa yang akan datang.

3.3 Daftar Pustaka
http://id.w3dictionary.org/
http://www.kabarindonesia.com/
http://id.wikipedia.org/
http://belajarpsikologi.com/
http://belajarpsikologi.com/
http://mypidatobahasaindonesia.blogspot.com/
http://raja-makalah.blogspot.com/




Label: ,